Komisi IV DPR RI menyoroti temuan Gudang Bulog Mandalika yang berada di samping Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Komisi IV DPR RI mengunjungi Gudang Bulog Mandalika, Sandubaya, Kota Mataram, Selasa (11/11/2025).
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto khawatir beras yang didistribusikan dari Gudang Bulog Mandalika kepada masyarakat kurang higienis. “TPA sampah itu waktu kita masuk Gudang Bulog baunya menyengat. Ini kan kurang higienis untuk beras yang disimpan di situ,” kata Titiek usai rapat dengan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal di Kantor Gubernur, Rabu (12/11).
Srikandi Parlemen asal Partai Gerakan Indonesia Raya ini mengungkapkan Gudang Bulog Mandalika yang dikunjungi kemarin dibangun pada era Presiden Soeharto. Namun disayangkan sekarang lokasinya bersebelahan dengan TPA sampah Sandubaya, Kota Mataram.
Dirinya meminta agar pemerintah daerah merelokasi TPA sampah Sandubaya ke tempat lain. Karena ini berkaitan dengan higienitas beras yang akan dikonsumsi masyarakat.
“Gudang Bulog itu lokasinya bersebelahan dengan TPA. Sedangkan beras itu juga untuk konsumsi masyarakat NTB. Jadi supaya diperhatikan bagaimana caranya TPA sampah itu direlokasi ke tempat yang lain,” tandasnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Alex Indra Lukman perihal keberadaan TPA sampah di belakang Gudang Bulog Mandalika.
“Kami sangat prihatin ya, sangat kami sesalkan sekali bahwa di sebelah gudang bulog persisnya ada tempat pembuangan akhir sampah yang kami lihat sudah menggunung melebihi tembok pembatas. Nah kami harapkan ada kebijaksanaan dari pemerintah daerah untuk bisa merelokasi karena bagaimanapun yang namanya sampah itu selain menimbulkan bau ya pasti menjadi sumber dari segala hama dan penyakit,” tegas Alex.
Politisi PDI-Perjuangan asal Dapil Sumatera Barat I ini menambahkan, Gudang Bulog menyimpan beras dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang cukup panjang untuk program SPHP ataupun bantuan pangan yang sangat diharapkan oleh masyarakat. Jadi diharapkan untuk bisa segera ada keputusan dari pemerintah daerah untuk bisa merelokasi tempat sampah tersebut.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB, Mara Kamin Siregar mengatakan keberadaan TPA sampah Sandubaya yang bersebelahan dengan Gudang Bulog Mandalika sangat berpengaruh terhadap kualitas beras Bulog. Dia mengatakan, Bulog NTB telah bersurat ke Pemkot Mataram.
“Kami berharap nanti, kami akan koordinasi dengan Pemkot Mataram untuk dicari solusi terbaik terhadap TPA Sandubaya. Kami juga bersurat ke Pemkot Mataram, mudah-mudahan dalam waktu dekat ada solusi terbaik untuk pengalihan TPA sampah,” ungkapnya.
Mara mengungkapkan biaya perawatan beras di Gudang Bulog Mandalika menjadi lebih tinggi dengan adanya TPA sampah di sebelah. Biasanya, perawatan dilakukan empat bulan sekali tetapi sekarang sekali dalam dua bulan.
Tadinya perawatan sekali empat bulan, dengan adanya TPA di sebelah bisa bau. Baunya bisa menyebabkan hama yang paling cepat. Dengan adanya TPA perawatan dilakukan sekali dua bulan. Jadi costnya lebih tinggi lagi,” pungkasnya.
